TBC Bukan Sekadar Batuk! Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Kesehatan
TBC Bukan Sekadar Batuk! Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
RS Pantinirmala

RS Pantinirmala

Administrator

TBC Bukan Sekadar Batuk! Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Halo sobat Panti Nirmala!

Apakah Anda masih batuk setelah lebih dari tiga minggu? Ini mungkin menandakan tuberkulosis (TBC), jadi Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Pasien TBC dapat sembuh sepenuhnya jika mereka menerima perawatan yang tepat dan tidak ditunda. Untuk menghindari perburukan gejala dan penularan lebih lanjut, baca informasi seputar TBC berikut.

 

Apa itu tuberkulosis?

Tuberkulosis, juga dikenal sebagai TBC paru, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Bakteri tuberkulosis menyerang paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Pasien biasanya juga mengalami gejala lain, seperti demam dan berkeringat pada malam hari.

Pengobatan tuberkulosis biasanya membutuhkan berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat untuk mencegah resistensi antibiotik. TBC dapat fatal jika tidak ditangani segera. Bakteri M. tuberculosis dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak. Kondisi ini dikenal sebagai tuberkulosis ekstra paru.

 

Tanda-tanda TBC

Salah satu gejala utama TBC adalah batuk yang bertahan lebih dari tiga minggu. Ini adalah salah satu hal yang membedakan batuk TBC dari batuk biasa. Dahak atau darah dapat menyertai batuk TBC. Pasien biasanya juga mengalami gejala seperti:

·       sesak napas,

·       nyeri dada,

·       kelelahan,

·       penurunan berat badan,

·       kehilangan nafsu makan,

·       menggigil,

·       demam, serta

·       berkeringat pada malam hari.

Namun, gejala TB ekstra paru-paru dapat beragam tergantung pada organ tubuh yang terinfeksi. Jika Anda mengalami gejala tuberkulosis, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah penularan.

 

Faktor yang Menyebabkan Tuberkulosis

Infeksi bakteri M. tuberculosis pada paru-paru menyebabkan tuberkulosis. Di sisi lain, tuberkulosis dapat menular melalui inhalasi udara yang terkontaminasi bakteri TB. Saat pasien tuberkulosis batuk atau bersin, partikel atau percikan lendir dapat membawa bakteri.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi M. tuberculosis dapat menularkannya pada orang lain. Hanya seseorang yang memiliki penyakit TB paru-paru yang aktif yang dapat menularkan infeksi kepada orang lain.

Untuk memahami bagaimana bakteri penyebab tuberkulosis menginfeksi tubuh dan menimbulkan gejala, Anda perlu memahami tahapan infeksinya. Bakteri M. tuberculosis akan menginfeksi dalam tiga tahap, menurut buku Tuberculosis.

Infeksi primer

Infeksi primer terjadi ketika bakteri penyebab tuberkulosis masuk ke mulut dan hidung. Bakteri ini kemudian masuk ke paru-paru dan mulai berkembang biak.

Infeksi laten

Saat bakteri tumbuh, sistem kekebalan akan melawannya. Jika sistem kekebalan kuat, bakteri akan masuk ke dalam status dorman, yang berarti bakteri tidak menginfeksi atau tidur. Pada tahap yang dikenal sebagai tuberkulosis laten, individu yang terinfeksi tidak akan menunjukkan gejala tuberkulosis. Mereka juga tidak dapat menularkan penyakit kepada orang lain.

Infeksi aktif

Sebaliknya, bakteri akan terus berkembang dan menyerang sel sehat paru-paru jika sistem imun lemah terhadap infeksi. Apabila bakteri sebelumnya dalam keadaan tidur, respons imun yang lemah dapat membuatnya terbangun dan menginfeksi lagi. Ini disebut sebagai awal penyakit TBC paru aktif, atau ketika gejala TBC mulai muncul.

 

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tuberkulosis

Bakteri M. tuberculosis dapat menyebar ke semua orang, tidak peduli usia atau jenis kelamin. Namun, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena TBC:

·       Sistem kekebalan yang lemah, seperti HIV, diabetes melitus, dan malnutrisi

·       Kontak dengan orang yang menderita tuberkulosis, seperti tenaga medis atau anggota keluarga pasien

·       Tinggal di tempat dengan sistem ventilasi dan sanitasi yang buruk

·       Konsumsi alkohol terlalu banyak

·       Menggunakan obat-obatan yang dilarang

·       Rokok

·       Perjalanan ke daerah yang memiliki tingkat kasus TB yang tinggi

·       Menjalani perawatan untuk kanker, seperti kemoterapi

·       Mengambil obat autoimun seperti RA, penyakit Crohn, dan psoriasis

 

Komplikasi Tuberkulosis

TBC dapat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Bakteri ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh melalui pembuluh darah dan saluran limfatik, juga dikenal sebagai getah bening. Tuberkulosis yang tidak segera diobati dapat menyebabkan berbagai masalah yang berikut ini:

·       Rasa sakit di punggung

·       Cedera pada sendi

·       Peradangan selaput otak, juga dikenal sebagai meningitis

·       Masalah ginjal dan hati

·       Kelainan jantung yang dikenal sebagai tamponade jantung

 

Cara Mendiagnosis Tuberkulosis

Dokter akan memeriksa Anda secara fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda, tempat tinggal dan pekerjaan Anda, serta orang-orang dengan siapa Anda berhubungan. Dokter akan mengetahui apakah Anda memiliki faktor risiko TBC dengan informasi ini.

Dokter juga akan meminta Anda menjalani beberapa tes TBC, salah satunya adalah tes kulit tuberkulin yang dikenal sebagai tes Mantoux. Untuk uji tuberkulin, protein kecil yang mengandung bakteri tuberkulosis akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan. Setelah 48 hingga 72 jam, kulit tersebut akan diperiksa.

Jika hasilnya positif, itu berarti seseorang telah terinfeksi TBC. Namun, tes ini tidak dapat menentukan apakah bakteri dalam kondisi aktif atau laten TBC. Akibatnya, pemeriksaan dahak dan darah untuk memastikan keberadaan bakteri M. tuberculosis akan memperkuat diagnosis. Untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi di dalam paru-paru, rontgen dada juga mungkin diperlukan.

 

Pengobatan TB

TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang ketat. Anda harus mengikuti instruksi dokter tentang cara mengonsumsi obat TBC selama 6–12 bulan. Pengobatan mencakup penggunaan berbagai macam obat antituberkulosis atau antibiotik khusus yang dimaksudkan untuk mencegah infeksi bakteri TBC.

Pengobatan dilakukan dalam dua tahap: tahap intensif selama dua bulan pertama dan tahap lanjutan selama bulan ke empat hingga tujuh. Dokter mungkin mengurangi dosis selama tahap lanjutan. Pengobatan awal TBC terdiri dari obat-obatan berikut.

·       Isoniazid.

·       Rifampin (Rifadin, Rimactane).

·       Ethambutol (Myambutol).

·       Pyrazinamide.

·       Streptomisin.

Jangan berhenti minum obat TBC sebelum waktunya karena dapat menyebabkan resistensi obat TBC (TB RO). TB RO adalah ketika bakteri TB tidak dapat dibunuh dengan pengobatan standar. Ini bisa terjadi karena pasien minum obat secara tidak teratur, berhenti minum obat sebelum waktunya, atau karena ada kondisi tertentu.

Pasien dengan kondisi ini dapat menerima obat lanjutan seperti Sikloserin, Amikasin/Kanamisin, Ethionamide, dan Levofloxacin. TB RO biasanya lebih sulit dikendalikan meskipun ada pilihan pengobatan lini kedua. Bakteri tuberkulosis yang resisten terhadap berbagai antibiotik disebut TB MDR.

 

Mencegah TBC

Mengikuti vaksinasi Bacille Calmette-Guerin (BCG), yang biasanya diberikan pada bayi dan anak-anak, adalah cara yang efektif untuk mencegah TBC. Orang-orang yang sangat rentan terhadap penularan tuberkulosis harus divaksinasi BCG, seperti bayi dan anak-anak.

Karena sistem kekebalan pasien mungkin tidak dapat melawan bakteri yang terkandung dalam vaksin BCG, vaksin ini tidak disarankan untuk diberikan kepada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Selain itu, vaksin ini tidak dapat diberikan kepada pasien tuberkulosis laten. Mereka yang menderita tuberkulosis laten dapat menerima pengobatan khusus dari dokter untuk mencegah bakteri menjadi aktif kembali. Selain menerima vaksinasi, gaya hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker saat bepergian, dapat membantu mencegah TBC.

Sumber: https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/pengertian-tbc/


Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Anak Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, ada

  • dr.Tri Dyah, Sp.A, praktik setiap hari Senin - Sabtu pukul 08.00 - 12.00 WIB dan Selasa & Kamis pukul 15.00 - 16.00 WIB*

  • dr.Eileen Erica Mardiharto, Sp.A, praktik setiap hari Senin pukul 17.00 - 19.00 WIB dan Rabu pukul 18.00 - 20.00 WIB*

*Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktu

Download juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini  

Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Nirmala akses secara gratis ada di sini

#MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

Komentar (0)

Artikel Lainnya

  • Kesehatan

    Daftar Obat P3K yang Wajib Dibawa Saat Liburan agar Perjalanan Tetap Aman

    Halo sobat Panti Nirmala!Pada Health Article kali ini, Rumah Sakit Panti Nirmala kembali akan memberikan informasi seputar kesehatan dan terkait Rumah Sakit Panti Nirmala yang dapat sobat Nirmala pelajari dan dibagikan ke orang-orang terkasih untuk semakin aware akan informasi kesehatan. Yuk cari tahu selengkapnya! Liburan seharusnya menjadi momen menyenangkan untuk melepas penat. Namun, perubahan cuaca, aktivitas fisik yang meningkat, hingga makanan yang berbeda dari biasanya bisa memicu gangguan kesehatan ringan. Karena itu, membawa kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) berisi obat-obatan dasar menjadi langkah penting agar liburan tetap aman dan nyaman. Mengapa P3K Penting Saat Liburan?Saat bepergian, terutama ke tempat yang jauh dari fasilitas kesehatan, akses terhadap obat-obatan bisa menjadi terbatas. Kotak P3K membantu memberikan penanganan awal jika terjadi keluhan kesehatan ringan atau cedera kecil, sehingga kondisi tidak bertambah parah dan liburan dapat tetap berjalan. Obat Wajib dalam Kotak P3K Saat LiburanBeberapa jenis obat sebaiknya selalu tersedia dalam P3K selama liburan.1. Obat Pereda Nyeri dan Penurun Demam Obat seperti parasetamol atau ibuprofen berguna untuk mengatasi sakit kepala, nyeri otot, atau demam yang bisa muncul akibat kelelahan dan perubahan cuaca.2. Obat Diare Perubahan makanan dan minuman saat liburan dapat memicu gangguan pencernaan. Obat diare dan oralit penting untuk mencegah dehidrasi, terutama jika bepergian bersama anak-anak.3. Obat Maag atau Gangguan Lambung Pola makan yang tidak teratur selama liburan bisa memicu sakit maag. Antasida atau obat lambung dapat membantu meredakan perih dan mual.4. Obat Alergi Alergi bisa muncul akibat debu, udara dingin, atau makanan tertentu. Antihistamin dapat membantu meredakan gatal, bersin, atau ruam ringan.5. Obat Flu dan Batuk Perubahan suhu dan kelelahan sering memicu flu. Obat flu dan batuk dapat membantu meredakan gejala ringan agar aktivitas liburan tidak terganggu. Perlengkapan Medis PendukungSelain obat-obatan, P3K juga sebaiknya dilengkapi dengan perlengkapan medis dasar, seperti:Plester luka dan kasa sterilCairan antiseptik untuk membersihkan lukaSalep luka atau salep antibiotik ringanTermometerGunting kecil dan pinsetPerlengkapan ini berguna untuk menangani luka ringan, lecet, atau goresan yang sering terjadi saat beraktivitas di luar ruangan. Tips Menyimpan dan Menggunakan Obat Saat BepergianSimpan obat dalam wadah tertutup dan kedap air, serta jauhkan dari paparan panas langsung. Pastikan obat masih dalam masa kedaluwarsa dan dibawa bersama aturan pakainya. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, jangan lupa membawa obat rutin sesuai resep dokter.Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Umum Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, adadr. Lilis Lanawati, Sp.DVE, praktek setiap hari Senin,Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 08.00 - 13.00 WIB*dr. Ika Shanti Rosalina, MMRS, praktek setiap hari Rabu pukul 08.00 - 13.00 WIB*dr. Eryanto, praktek setiap hari Jum'at pukul 08.00 - 13.00 WIB*Membawa daftar obat P3K saat liburan merupakan langkah sederhana namun penting untuk menjaga kesehatan selama perjalanan. Dengan persiapan yang matang, risiko gangguan kesehatan ringan dapat ditangani sejak awal, sehingga liburan tetap aman, nyaman, dan menyenangkan.Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut (https://wa.me/6281130774417) *Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktuDownload juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini https://forms.gle/qAmqUU1iZeAB3o1R7 Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini #MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

    RS Pantinirmala

    RS Pantinirmala

    0
  • Kesehatan

    Fakta Medis di Balik Mitos Penggunaan Pembalut

    Halo sobat Panti Nirmala!Pada Health Article kali ini, Rumah Sakit Panti Nirmala kembali akan memberikan informasi seputar kesehatan dan terkait Rumah Sakit Panti Nirmala yang dapat sobat Nirmala pelajari dan dibagikan ke orang-orang terkasih untuk semakin aware akan informasi kesehatan. Yuk cari tahu selengkapnya!Pembalut merupakan produk kesehatan yang digunakan perempuan saat menstruasi. Meski penggunaannya sudah sangat umum, masih banyak informasi keliru atau mitos seputar pembalut yang beredar di masyarakat. Mitos-mitos ini kerap dipercaya begitu saja dan dapat memengaruhi cara perempuan menjaga kesehatan area intim. Berdasarkan referensi dari Hello Sehat, berikut sejumlah mitos tentang pembalut yang perlu diluruskan. Mitos Pembalut Mengandung Bahan BerbahayaSalah satu mitos yang sering beredar adalah anggapan bahwa pembalut mengandung bahan berbahaya yang dapat memicu kanker atau penyakit serius lainnya. Faktanya, pembalut yang beredar di pasaran telah melalui proses pengawasan dan uji keamanan. Selama digunakan sesuai aturan dan diganti secara teratur, pembalut umumnya aman digunakan. Mitos Pembalut Wajib Diganti Saat Penuh SajaMasih banyak yang beranggapan pembalut hanya perlu diganti ketika sudah penuh. Padahal, pembalut sebaiknya diganti setiap 3–4 jam, meskipun darah menstruasi belum banyak. Kebiasaan jarang mengganti pembalut dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan menyebabkan iritasi atau infeksi pada area kewanitaan. Mitos Semua Pembalut Sama SajaTidak semua pembalut memiliki fungsi dan karakteristik yang sama. Pembalut tersedia dalam berbagai ukuran, ketebalan, dan daya serap yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti untuk aliran darah ringan atau berat. Memilih pembalut yang tepat dapat membantu menjaga kenyamanan dan kesehatan selama menstruasi. Mitos Pembalut Bersayap Selalu Lebih BaikPembalut bersayap sering dianggap lebih aman karena mampu menahan pembalut agar tidak bergeser. Namun, tidak semua orang merasa nyaman dengan jenis ini. Pemilihan pembalut sebaiknya disesuaikan dengan aktivitas dan kondisi masing-masing, bukan sekadar mengikuti anggapan umum. Mitos Pembalut Tipis Tidak Menyerap dengan BaikPembalut tipis kerap dianggap kurang mampu menyerap darah menstruasi. Faktanya, banyak pembalut tipis yang dirancang dengan teknologi khusus sehingga tetap memiliki daya serap tinggi. Pembalut jenis ini justru cocok bagi perempuan yang ingin tetap beraktivitas dengan nyaman tanpa merasa tebal atau mengganjal. Cara Menggunakan Pembalut dengan AmanUntuk menjaga kesehatan selama menstruasi, penting memperhatikan cara penggunaan pembalut. Pilih pembalut yang sesuai kebutuhan, ganti secara rutin, dan jaga kebersihan area kewanitaan. Selain itu, simpan pembalut di tempat yang bersih dan kering agar kualitasnya tetap terjaga. Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik OBGYN (Kandungan) Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, adadr. Pua Librana, Sp.OG, (K) FisQua, praktek setiap hari Jumat pukul 08.00 - 12.00 WIB*Berbagai mitos seputar pembalut masih banyak dipercaya, padahal tidak semuanya benar. Memahami fakta yang tepat membantu perempuan menggunakan pembalut dengan lebih aman dan nyaman. Dengan informasi yang benar, kesehatan selama menstruasi pun dapat terjaga dengan lebih optimal.Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut (https://wa.me/6281130774417) *Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktuDownload juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini https://forms.gle/qAmqUU1iZeAB3o1R7 Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini  #MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

    RS Pantinirmala

    RS Pantinirmala

    0
  • Kesehatan

    Kenali Gejala Usus Buntu pada Remaja yang Perlu Diwaspadai

    Halo sobat Panti Nirmala!Pada Health Article kali ini, Rumah Sakit Panti Nirmala kembali akan memberikan informasi seputar kesehatan dan terkait Rumah Sakit Panti Nirmala yang dapat sobat Nirmala pelajari dan dibagikan ke orang-orang terkasih untuk semakin aware akan informasi kesehatan. Yuk cari tahu selengkapnya!Usus buntu atau apendisitis merupakan kondisi peradangan pada organ apendiks yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk remaja. Pada kelompok usia ini, gejala usus buntu kerap tidak disadari sejak awal karena mirip dengan gangguan pencernaan biasa. Padahal, jika terlambat ditangani, usus buntu dapat menimbulkan komplikasi serius. Apa Itu Usus Buntu?Usus buntu adalah peradangan pada apendiks, yaitu organ kecil berbentuk kantong yang terhubung dengan usus besar. Peradangan ini umumnya terjadi akibat sumbatan, misalnya oleh sisa makanan atau tinja yang mengeras, sehingga memicu infeksi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera, terutama jika nyeri semakin berat. Gejala Awal Usus Buntu pada RemajaGejala usus buntu pada remaja biasanya muncul secara bertahap. Tanda awal yang sering dirasakan adalah nyeri di sekitar pusar. Rasa nyeri ini kemudian berpindah ke perut kanan bawah dan semakin terasa tajam seiring waktu.Selain nyeri perut, remaja juga dapat mengalami mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Beberapa kasus disertai perut kembung atau rasa tidak nyaman setelah makan. Tanda Lanjutan yang Perlu DiwaspadaiJika peradangan semakin parah, gejala lain bisa muncul, seperti demam ringan, diare atau justru sembelit, serta perut terasa nyeri saat ditekan. Pada sebagian remaja, nyeri dapat bertambah saat berjalan, batuk, atau melakukan gerakan tertentu.Nyeri yang semakin hebat dan tidak mereda menjadi tanda penting bahwa kondisi ini tidak boleh diabaikan. Pada tahap ini, risiko pecahnya usus buntu semakin tinggi dan dapat menyebabkan infeksi serius di rongga perut. Mengapa Usus Buntu pada Remaja Sulit Dikenali?Pada remaja, gejala usus buntu sering menyerupai sakit maag, keracunan makanan, atau gangguan pencernaan lainnya. Akibatnya, keluhan kerap dianggap sepele dan penanganan medis menjadi tertunda. Padahal, diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi. Kapan Harus ke Dokter?Remaja sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan jika mengalami nyeri perut kanan bawah yang semakin berat, disertai mual, muntah, atau demam. Pemeriksaan dokter diperlukan untuk memastikan penyebab nyeri dan menentukan penanganan yang tepat. Gejala usus buntu pada remaja dapat muncul secara perlahan dan sering kali menyerupai gangguan pencernaan biasa. Namun, nyeri perut yang berpindah ke kanan bawah dan semakin memburuk merupakan tanda khas yang perlu diwaspadai. Penanganan sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan remaja secara keseluruhan.Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, adaDR. dr. Winarko Luminturahardjo, Sp.PD, FINASIM, praktek setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 09.30 - 12.30 WIB*dr. Wendy Budiawan, Sp.PD, praktek setiap hari Selasa dan Kamis pukul 07.30 - 09.30 WIB*dr. Zahra Safira, Sp.PD, praktek setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pukul 07.00 - 09.00 WIB*Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut (https://wa.me/6281130774417) *Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktuDownload juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini https://forms.gle/qAmqUU1iZeAB3o1R7 Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini #MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

    RS Pantinirmala

    RS Pantinirmala

    0
  • Kesehatan

    Cara Memakai Tas Ransel yang Benar agar Terhindar dari Nyeri Punggung

    Halo sobat Panti Nirmala!Pada Health Article kali ini, Rumah Sakit Panti Nirmala kembali akan memberikan informasi seputar kesehatan dan terkait Rumah Sakit Panti Nirmala yang dapat sobat Nirmala pelajari dan dibagikan ke orang-orang terkasih untuk semakin aware akan informasi kesehatan. Yuk cari tahu selengkapnya! Tas ransel menjadi perlengkapan yang banyak digunakan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Meski terlihat praktis, kebiasaan memakai tas ransel dengan cara yang keliru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada tulang dan punggung. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu nyeri berkepanjangan hingga gangguan postur tubuh. Dampak Kebiasaan Memakai Tas Ransel yang SalahBeban tas yang terlalu berat atau posisi tas yang tidak tepat dapat memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang. Akibatnya, otot punggung dan bahu harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini berisiko menimbulkan nyeri punggung bawah, sakit leher, nyeri bahu, hingga gangguan keseimbangan tubuh. Pada anak dan remaja, penggunaan tas ransel yang salah bahkan dapat memengaruhi pertumbuhan tulang. Memilih Tas Ransel yang TepatLangkah awal untuk menjaga kesehatan punggung adalah memilih tas ransel yang sesuai. Tas sebaiknya memiliki dua tali bahu yang lebar dan empuk agar beban dapat terbagi secara merata. Selain itu, tas dengan bantalan di bagian punggung lebih disarankan karena dapat mengurangi tekanan langsung pada tulang belakang. Ukuran tas juga perlu disesuaikan dengan tinggi badan agar tidak mengganggu postur. Perhatikan Berat dan Susunan Isi TasBerat tas ransel idealnya tidak melebihi 10–15 persen dari berat badan. Tas yang terlalu berat akan membuat tubuh cenderung membungkuk ke depan, sehingga meningkatkan tekanan pada tulang belakang. Susun barang di dalam tas dengan rapi, letakkan barang yang paling berat di bagian tengah dan dekat dengan punggung untuk menjaga keseimbangan tubuh. Gunakan Kedua Tali Bahu Secara BersamaanKesalahan yang sering dilakukan adalah memakai tas ransel hanya pada satu bahu. Kebiasaan ini membuat beban tubuh tidak seimbang dan meningkatkan risiko nyeri bahu serta punggung. Gunakan kedua tali bahu dan atur panjang tali agar tas menempel nyaman di punggung, tidak terlalu longgar maupun terlalu ketat. Pastikan Posisi Tas di Punggung Sudah TepatPosisi tas ransel yang ideal adalah berada di tengah punggung, tidak menggantung terlalu rendah hingga mendekati pinggang. Tas yang terlalu rendah dapat menarik tubuh ke belakang dan memberi tekanan tambahan pada punggung bagian bawah. Sebaiknya, bagian bawah tas berada beberapa sentimeter di atas pinggang. Manfaatkan Tali Dada atau Tali PinggangJika tas ransel dilengkapi tali dada atau tali pinggang, gunakanlah. Tali tambahan ini membantu mendistribusikan beban ke bagian tubuh lain sehingga tekanan pada bahu dan punggung dapat berkurang. Selain itu, tali ini juga membantu menjaga postur tubuh tetap tegak saat berjalan. Istirahatkan Punggung Secara BerkalaBagi yang harus membawa tas ransel dalam waktu lama, penting untuk sesekali melepaskan tas dan memberi waktu istirahat pada otot punggung dan bahu. Melakukan peregangan ringan juga dapat membantu mengurangi ketegangan otot. Cara memakai tas ransel yang benar berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan punggung. Mulai dari memilih tas yang tepat, mengatur berat beban, hingga memperhatikan posisi tas di punggung, semua langkah tersebut dapat membantu mencegah nyeri dan gangguan postur. Kebiasaan sederhana ini penting diterapkan sejak dini agar kesehatan tulang tetap terjaga dalam jangka panjang.Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Umum Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, adadr. Lilis Lanawati, Sp.DVE, praktek setiap hari Senin,Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 08.00 - 13.00 WIB*dr. Ika Shanti Rosalina, MMRS, praktek setiap hari Rabu pukul 08.00 - 13.00 WIB*dr. Eryanto, praktek setiap hari Jum'at pukul 08.00 - 13.00 WIB*Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut (https://wa.me/6281130774417) *Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktuDownload juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini https://forms.gle/qAmqUU1iZeAB3o1R7 Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini  #MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

    RS Pantinirmala

    RS Pantinirmala

    0
  • Kesehatan

    Aligner vs Retainer: Apa Perbedaannya dan Kapan Digunakan?

    Halo sobat Panti Nirmala!Pada Health Article kali ini, Rumah Sakit Panti Nirmala kembali akan memberikan informasi seputar kesehatan dan terkait Rumah Sakit Panti Nirmala yang dapat sobat Nirmala pelajari dan dibagikan ke orang-orang terkasih untuk semakin aware akan informasi kesehatan. Yuk cari tahu selengkapnya!Telur merupakan bahan makanan yang kaya nutrisi dan sering dikonsumsi dalam berbagai olahan. Namun, telur juga bisa menjadi sumber penyakit jika terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius dan menimbulkan gejala tidak nyaman setelah dikonsumsi. Masih banyak orang yang bingung membedakan antara aligner dan retainer, padahal keduanya merupakan perangkat gigi yang sering direkomendasikan oleh dokter gigi. Meskipun sama-sama dipasang di gigi, fungsi, tujuan, dan cara penggunaannya berbeda. Artikel ini akan mengupas perbedaan utama kedua perangkat tersebut agar Anda bisa lebih memahami manfaatnya. Apa Itu Aligner?Aligner adalah perangkat gigi transparan yang dirancang untuk merapikan susunan gigi secara bertahap. Aligner dibuat khusus sesuai bentuk gigi setiap individu melalui teknologi digital, sehingga pas saat digunakan. Fungsi Aligner Mengoreksi posisi gigi yang tidak rata Mengatasi gigi renggang atau bertumpuk Merapikan gigitan yang kurang sesuai (maloklusi) Aligner bekerja dengan cara dipakai selama sekitar 20–22 jam per hari, lalu diganti secara berkala sesuai jadwal dari dokter gigi. Dengan pemakaian teratur, gigi akan bergerak secara perlahan ke posisi yang diinginkan. Apa Itu Retainer?Retainer adalah perangkat yang digunakan setelah perawatan ortodonti (misalnya setelah behel atau aligner) untuk memastikan gigi tetap berada di posisi baru yang sudah dicapai.Retainer berfungsi mencegah gigi kembali ke posisi semula (relaps), yang merupakan hal umum terjadi jika tidak ada perangkat penahan. Perbedaan Utama Antara Aligner dan Retainer Aspek Aligner Retainer Tujuan penggunaan Merapikan posisi gigi Menjaga posisi gigi setelah rapi Waktu penggunaan Selama masa perawatan aktif Setelah perawatan selesai Fungsinya Menggerakkan gigi Mencegah gigi bergerak kembali Diganti secara berkala Ya Tergantung jenis retainer Sering dipakai 20–22 jam/hari Bisa dipakai setiap hari atau sesuai anjuran dokter  Kapan Harus Menggunakan Aligner?Aligner biasanya digunakan ketika seorang pasien memiliki: Gigi yang tidak rata Gigi yang renggang atau saling bertumpuk Masalah pada gigitan seperti overbite atau crossbite Perangkat ini cocok bagi yang ingin hasil rapi tanpa harus memakai kawat gigi logam, karena aligner bersifat transparan dan dapat dilepas saat makan atau membersihkan gigi. Kapan Harus Menggunakan Retainer?Retainer digunakan setelah perawatan ortodonti selesai untuk menjaga posisi gigi. Dokter biasanya menyarankan pemakaian retainer secara teratur selama beberapa waktu, karena gigi cenderung kembali ke posisi awal jika tidak ada penahan. Perawatan Aligner dan RetainerUntuk menjaga kebersihan dan fungsinya, berikut tips perawatan: Membersihkan perangkat setiap hari dengan sikat lembut dan air bersih Hindari menggunakan pasta gigi yang kasar karena dapat menggores permukaan Simpan perangkat di tempat yang bersih dan aman saat dilepas Rutin kontrol ke dokter gigi sesuai jadwal Dengan perawatan yang baik, aligner dan retainer dapat bekerja efektif untuk menghasilkan susunan gigi yang rapi sekaligus menjaga hasil perawatan jangka panjang. Walaupun aligner dan retainer sama-sama dipasang di gigi dan sering tampak mirip, tujuan dan fungsi keduanya sangat berbeda. Aligner digunakan untuk mengoreksi posisi gigi. Retainer digunakan untuk menjaga posisi gigi setelah perawatan selesai. Memahami perbedaan ini penting agar Anda bisa mengikuti anjuran dokter gigi dengan tepat dan mendapatkan hasil yang optimal.Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Gigi Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, adadrg. Kosmas Kurniawan, praktek setiap hari Senin - Sabtu pukul 10.00 - 12.00 WIB*drg. Ganjar Bismo Darmalaksono, praktek setiap hari Selasa & Kamis pukul 16.00 - 18.00 WIB*drg. Setyabudi N.S, praktek setiap hari Senin, Selasa, Kamis, & Jumat pukul 18.00 - 20.00 WIB*Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut (https://wa.me/6281130774417) *Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktuDownload juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini https://forms.gle/qAmqUU1iZeAB3o1R7 Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini #MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan

    RS Pantinirmala

    RS Pantinirmala

    0

Tag